Rabu, 29 Oktober 2014

K2/Konstanta Joule

Diposting oleh Unknown di 10/29/2014 07:12:00 AM 32 komentar


            
Kalor
   2

KONSTANTA JOULE




I. Tujuan Percobaan
   Menentukan besarnya konstanta joule.

II. Peralatan 
 1. Kalorimeter listrik,Catu daya DC.

 2. Amperemeter,Voltmeter. 
 3. Hambatan geser.

 4. Termometer,Stopwatch.

III. Teori
     Bila kumparan pemanas suatu kalorimeter listrik  dialiri arus listrik, maka panas yang  ditimbulkannya  akan  diterima oleh air, termometer dan tabung kalorimeter itu sendiri. Tara kalor listrik didefinisikan sebagai pembanding antara energi listrik yang digunakan dengan panas yang ditimbulkan. 

J = W/H = V.I.t/(Na + Ma + Ca).T Joule/kalori  

dengan :
 Na    : Nilai air kalorimeter  
 V      : Tegangan listrik (Volt)  
 t        : Waktu (detik)   
 T    : Perubahan suhu dalam oC. 
 Ca     : Kalor jenis air  
 Ma    : Massa air dalam kalorimeter
 I        : Arus listrik (Ampere).

Teori tambahan
     Konstanta Joule merupakan percobaan Joule yang menemukan kesamaan (ekivalensi) antara kerja mekanikal terhadap jumlah perpindahan panas (mechanical equivalent of heat). 
Semua energi, dalam SI memiliki satuan yang sama yaitu Joule (J) dan dimensinya adalah [M][L]2[T]-2.
Satuan kalor jenis : J/(kg k) = J kg-1 k-1.
Dimensi kalor : [L]2[T]-2[θ]-1
Hasil percobaan Joule, 1 kalori perpindahan panas (energi termal) = 4,184 N-m kerja mekanikal. Maka, konstanta Joule adalah 4,184 J/kalori karena 1 N-m dikenal juga sebagai Joule(J).

Kalorimeter
     Kalorimeter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia.
1. Prinsip kerja kalorimeter 
    Prinsip kerja dari kalorimeter adalah mengalirkan arus listrik pada kumparan kawat penghantar           yang dimasukkan kedalam air suling.
2. Jenis-jenis kalorimeter
    a. Kalorimeter bom
         Kalorimeter bom merupakan kalorimeter yang khusus digunakan untuk menentukan kalor dari            reaksi-reaksi pembakaran.
    b. Kalorimeter sederhana
         Kalorimeter sederhana merupakan kalorimeter yang terbuat dari gelas stirofom yang biasanya              dibuat untuk mengukur kalor reaksi yang reaksinya berlangsung pada fase larutan.  

Kalor
     Kalor merupakan bentuk energi yang mengalir atau berpindah karena adanya perbedaan temperatur atau suhu. Besar kenaikan suhu sebanding dengan banyaknya kalor yang diterima dan berbandng terbalik dengan massa zat dan kalor jenis zat.
Sesuai persamaan Q = m.c.T

dengan :
             Q : Jumlah kalor yang diterima
             m : Massa zat
             c  : Kalor jenis benda
           T: Perubahan suhu.

Kalor jenis yaitu banyaknya kalor yang diperlukan suatu zat untuk menaikkan suhu 1 kg zat tersebut sebesar 1 0C.
Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu kalorimeter sebesar 1 0C pada air dengan massa 1gram disebut Tetapan kalorimeter.

Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis :
1. Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu,
2. Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten). Persamaan yang digunakan dalam           kalor laten ada 2 macam. 
    Q = m.u dan Q = m.l
   dengan : 
               Q : Jumlah kalor yang diterima
               m : Massa zat
                u : Kalor uap (J/kg)
                l  : Kalor lebur (J/kg).

Kalor mempunyai 2 konsep yang hampir sama tetapi berbeda, yaitu Kapasitas kalor (H) dan Kalor jenis (c).
Kapasitas kalor merupakan banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu benda sebesar 1 0C.
H = Q/(t2-t1)

Kalor jenis merupakan banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 0C.
c = Q/m.(t2-t1)   

Bila kedua persamaan tersebut dihubungkan maka terbentuk persamaan baru.

H = m.c

Termodinamika
     Termodinamika merupakan kajian tentan kalor (panas) yang berpindah. Kumpulan benda-benda yang sedang ditinjau disebut sistem, sedangkan semua yang berada disekeliling (diluar) sistem disebut lingkungan.

Hukum 1 termodinamika
     Sistem yang mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami perubahan energi dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam termodinamika atau disebut hukum 1 termodinamika. Secara matematis, hukum 1 termodinamika diuliskan sebagai.

Q = Q +  
dimana :
            Q  : Kalor
            W : Usaha
           u : Perubahan energi dalam.

Secara sederhana, hukum 1 termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut.
"Jika suatu benda (misalnya kerupuk) dipanaskan (digoreng) yang berarti diberi kalor Q, benda (kerupuk) akan mengembang dan bertambah volumenya yang berarti melakukan usaha W dan benda (kerupuk) akan bertambah panas yang berarti mengalami perubahan energi dalam u.

Kapasitas panas
     Kapasitas panas merupakan jumlah panas yang diperlukan untuk mengubah temperatur suhu pada 1 0C. 

Arus listrik
     Arus listrik merupakan mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.

I = Q/t (ampere) 

dengan : 
            I : Besarnya arus listrik yang mengalir (ampere),
           Q : Besarnya muatan kistrik (coloumb),
            t  : Waktu (detik).

Amperemeter
     Amperemeter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup.

Tegangan listrik
     Tegangan listrik merupakan usaha (energi) untuk memindahkan muatan listrik.
Perumusan secara matematis ditulis sebagai berikut.

dengan :
            V : Tegangan listrik (volt,Joule/Coloumb),
           W : Usaha/energi (Joule),
            Q : Muatan listrik (Coloumb).

Voltmeter
     Voltmeter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur besarnya tegangan listrik dalam suatu rangkaian. Voltmeter disusun secara pararel.

Saklar
     Saklar merupakan suatu benda yang digunakan sebagai penghubung dan pemutus arus listrik. Dalam satu rangkaian biasanya dipasang sakering untuk mencegah terjadinya korsleting.

Hukum ohm
     Pada dasarnya, bunyi dari hukum ohm adalah :
"Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial/tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)".
Secara matematis, hukum ohm dapat dirumuskan menjadi persamaan sebagai berikut.

V = I.R|
I  = V/R
  R = V/I    

dimana : 
           V : Tegangan listrik (volt),
            I : Kuat arus (ampere),
           R : Hambatan (Ω)

Konduktor
     Konduktor merupakan bahan atau zat yang dapat dengan mudah dilalui arus listrik, karena elektron-elektronnya mudah bergerak.
Contoh : Aluminium, tembaga, perak, dan lain sebagainya.

Isolator
      Isolator merupakan bahan atau zat yang sukar atau tidak dapat dilalui arus listrik, karena elektron bebas pada isolator sukar bergerak.
Contoh : Kayu, karet, kaca, dan lain sebagainya.

Semikonduktor
     Semikonduktor memiliki daya hantar listrik diantara konduktor dan isolator. Jika suhu semakin tinggi, maka hambatan jenis bahan akan bertambah sehingga sukar mengalirkan arus listrik.
Contoh : Arsen, silikon, germanium f.

Resistor
     Resistor merupakan komponen elektrolit dua kutub yang didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Karakteristik dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan.
 1. Resistor tetap
     Resistor tetap merupakan resistor yang terbuat dari padatan karbon, lapisan logam tipis, atau                lilitan kawat. Ciri dari resistor tetap yaitu memiliki hambatan tertentu, dan besar hambatan                  ditentukan dari kode warna resistor.
2. Resistor variabel (reostat)
    Resistor variabel merupakan Resistor yang digunakan untuk mengatur besar kuat arus dalam suatu     rangkaian. Ciri dari resistor variabel yaitu memiliki nilai hambatan yang berubah-ubah.
   
    Contoh reostat : 
  • Hambatan geser
    Hambatan geser merupakan reostat yang berbentuk satu silinder berbahan isolatot yang dililiti bahan konduktor. Hambatan geser berfungsi untuk menghasilkan nilai hambatan yang kecil namun dapat diubah-ubah.   
  • Potensiometer
    Potensiometer merupakan reostat yang terbuat dari bahan yang hambatan jenisnya besar, sehingga nilai hambatan yang dapat diberikan besar meskipun bentuk dan ukuran fisik potensiometer kecil. Potensiometer berfungsi sebagai pengatur volume pada radio dan tape.
  • Termistor
    Termistor merupakan reostat yang sangat peka terhadap perubahan suhu. Termistor digunakan sebagai komponen pemadam kebakaran.
    Ada 2 macam termistor :
    a. Termistor koefisien suhu positif (PTC). Jika suhu PTC naik, maka hambatan bertambah.
    b. Termistor koefisien suhu negatif (NTC). Jika suhu NTC naik, maka hambatan berkurang.  
  • Fotoresistor
    Fotoresistor merupakan reostat yang peka terhadap cahaya, dan nilai hambatannya berubah sesuai dengan besar kecilnya intensitas cahaya yang mengenainya.
IV. Cara kerja
     A. Mencari nilai air kalorimeter 
         1. Menimbang kalorimeter kosong dengan pengaduknya (Mk),
         2. Mengisi dengan air kira-kira 1/4 bagian, lalu menimbang lagi (Mk + a),
         3. Mencatat temperatur kalorimeter (+),
         4. Mendidihkan air dalam beaker glass, mencatat temperatur air (tap),
         5. Menambahkan air mrndidih kedalam kalorimeter sampai jumlah air 3/4 bagian.
         6. Mengaduk-aduk dan memperhatikan kenaikan temperaturnya. Mencatat temperatur                       pada saat setimbang (saat tempetarur tidak naik lagi) (ts),
         7. Menimbang lagi seluruhnya (Mk + a + p) = Mtotal.
    
     B. Mencari konstanta Joule   
          1. Menimbang kalorimeter kosong,
          2. Memasukkan air kira-kira 1/8 bagian dan menimbang lagi,
          3. Menyusun rangkaian percobaan sesuai dengan gambar 1,
          4. Menentukan kuat arus, menjaga agar tetap stabil dengan tahanan (hambatan geser),
          5. Mencatat temperatur awal air didalam kalorimeter,
          6. Mencatat kenaikan temperatur air setiap 2 menit untuk 10 kali pengamatan. Dan                             mencatat juga tegangannya,
          7. Menanyakan pada asisten kebenaran dari rangkaian saudara sebelum memulai percobaan.




V. Tugas pendahuluan
    1. Apa yang dimaksud dengan konstanta joule ?
        Jawab :
        Konstanta Joule merupakan percobaan Joule yang menemukan kesamaan (ekivalensi) antara               kerja mekanikal terhadap jumlah perpindahan panas (mechanical equivalent of heat).

    2. Carilah satuan dan dimensi dari : Energi listrik, Energi kalor, Kalor jenis, dan Konstanta joule ! 
        Jawab :
        a. Energi listrik
            Satuan : Joule
           Dimensi : ML2T-2
      
          b. Energi kalor
            Satuan : kalori / joule
            Dimensi : ML2T-2
        c. Kalor jenis
            Satuan : kalori / joule
            Dimensi : L2T2θ-1
        d. Konstanta joule
            Satuan : joule
            Dimensi : ML2T-2

    3. Jelaskan fungsi dari : Hambatan geser dan kalorimeter ! 
        Jawab :
        a. Fungsi dari hambatan geser yaitu untuk menghasilkan nilai hambatan yang kecil namun                       dapatdi ubah-ubah.
        b. Fungsi dari kalorimeter yaitu untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam                                     suatu perubahan atau reaksi kimia.

         
     4. Peristiwa perubahan apa saja yang terjadi pada percobaan konstanta joule ?
        Jawab :
        Pada kalorimeter terjadi perubahan energi dari energi listrik menjadi energi, sesuai dengan                   hukum kekekalan energi yang menyatakan energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat                       dimusnahkan. Pada prinsip kerja kalorimeter adalah mengalirkan arus listrik pada kumparan               kedalam air. Pada waktu bergerak pada kawat penghantar(akibat perbedaan potensial) pembawa         muatan bertumbukan dengan atom logam dan kehilangan energi. Akibatnya, pembawa muatan           bertumbukan dengan kecepatan konstanta yang sebanding dengan kuat medan listriknya.                     Tumbukan oleh pembawa muatan akan menyebabkan logam yang dialiri arus listrik                             memperoleh energi, yaitu energi kalor/panas.

    5. Jelaskan proses terjadinya panas pada sebuah kumparan listrik yang dilalui arus listrik !
        Jawab : 
        Panas akan timbul dikarenakan kawat yang dilalui arus listrik : "memiliki tahanan/resistansi                 (ohm), dimana resistansi yang dimiliki kawt tersebut tergantung pada tahanan jenisnya".                     Diameter kawat kumparan tidak sebanding dengan beban arus listrik yang ditanggung kumparan         tersebut,dll.

    6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan "Tara kalor mekanik" dan "Tara kalor listrik".
        Jawab :
        a. Tara kalor mekanik merupakan kesetaraan antara satuan energi mekanik dengan energi panas               (kalor).
        b. Tara kalor listrik merupakan perbandingan antara energi listrik yang diberikan                                     terhadap panas yang dihasilkan. 

* dikarenakan banyak rumus, tabel, dan grafik, jadi untuk laporan akhirnya saya share lewat foto saja ya.
    
        Gambar 1                                                                                                            Gambar 2                                                              













      Gambar 3                                                                                                          Gambar 4









                                                                                               




             Gambar 5                                                                                                            Gambar 6


   
         Gambar 7                                                                                                               Gambar 8
                                                                                                                                                                                                               

Semoga bermanfaat :)



Selasa, 21 Oktober 2014

Resensi Film "SANG KYAI"

Diposting oleh Unknown di 10/21/2014 05:00:00 PM 7 komentar
RESENSI FILM “SANG KYAI”


Judul                           : Sang Kyai


Produser                      : Gope T Samtani


Sutradara                     : Rako Prijanto


Penulis                         : Anggoro Saronto


Pemain                        : Ikranagara (KH Hasyim Asy’ari), Christine Hakim (Masrurah/nyai

                                      Kapu), Adipati Dolken (Harun), Miriza Febriyani Batubara (Sari), Agus

                                      Kuncoro Adi (KH Wahid Hasyim), Dimas Aditya (Hamzah), Royham

                                      Hidayat (Khamid), Ernestsan Samudera (Abdi), Ayes Kassar

                                      (Baidhowi), Boy Permana (KH Karim Hasyim), Dayat Simbaia (KH

                                      Yusuf Hasyim), Dymas Agust (KH Mas Mansur), Andrew

                                      tigg (Brigadir Mallaby), Arswendi Nasution (KH A Wahab Hasbullah),

                                      Norman Rivianto Akyuwen (kang Solichin).



Tanggal Edar               : 30 Mei 2013

Tayang Kembali          : 9 Januari 2014

Waktu                         : 2 jam16 menit 27 detik


     “SANG KYAI” merupakan sebuah film karya anak bangsa yang ditampilkan kepada rakyat Indonesia, diproduksi oleh RAPI FILMS dan disutradarai oleh Rako Prijanto. Film  ini merupakan film yang bertemakan tentang kepahlawanan yang menceritakan tentang seorang pejuang kemerdekaan sekaligus pendiri “Nahdatul Ulama” dari Jombang,Jawa Timur yakni Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari.Film ini sangat disarankan untuk ditonton oleh semua masyarakat Indonesia untuk mengingatkan kembali bagaimana jerih payah para ulama dan pejuang Islam dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.


     Film ini dimulai dari sebuah kisah di pondok pesantren Tebuireng Jombang,Jawa Timur yang tenang dan khusyuk. Banyak santri yang datang untuk menuntut ilmu agama di pondok tersebut.

     Pada permulaan film ini kyai sedang membantu para petani memanen hasil buminya di sawah. Kyai sempat berbincang dan memberi sedikit masukan tentang hidup mandiri. Dengan membantu para petani memanen di sawah, kita semua bisa menghargai nasi yang kita makan setiap harinya “al i’timadu ala nafsi” artinya kita harus mandiri, karena adanya sebuah pesantren sama sekali tidak menganjurkan untuk membebani santri.

     Sepulang dari sawah, kyai sempat mampir di pasar untuk membeli sebuah kerudung untuk istrinya nyai kepu. Saat keluar dari pasar kyai melihat Harun memandangi seorang santriwati yang bernama Sari, lalu kyai menjanjikan kepada Harun untuk melamar Sari untuk dirinya. 

     Sampainya di rumah Hadratussyaikh memberikan jilbab tersebut kepada instrinya masrurah dan berbincang dengan istrinya bahwa “Allah tidak akan memberi manfaat dan kemuliaan bagi umatnya yang tidah mau hidup berjamaah. Tidak bagi umat terdahulu dan tidak juga untuk umat yang hidup di akhir zaman“ Hadratussyaikh mengharapkan semua umat islam di Indonesia bersatu seluruhnya untuk melawan para penjajah yang menjajah negeri ini yang memiliki begitu banyak lahan dan hasil bumi.   

     Kisah film ini dimulai dengan penolakan masyarakat Islam dengan “Sikerei”. Sikerei merupakan upacara tentara Jepang untuk menyembah Dewa Matahari yang disimbolkan dengan menundukkan badan menyerupai gerakan ruku’. Hal ini juga ditentang oleh para ulama termasuk Hadratussyaikh KH. Hasyim As’ari. Hingga kemudian tentara Jepang datang ke pondok Tebuireng untuk menangkap kyai dengan membawa senjata api bahkan nyaris membakar para santri yang sedang belajar di tempat itu. Hadratussyaikh tidak mau melakukan sikerei karena ini bertentangan dengan agama islam dan juga merupakan salah satu bentuk penyembahan kepada selain Allah. Bahkan dengan tegas Hadratussyaikh menyatakan bahwa “Sikerei itu haram”.

   Selanjutnya hadratussyaikh dibawa oleh tentara Jepang untuk dipaksa menandatangani kesepakatan untuk melakukan Sikerei. Namun Hadratussyaikh menolak hingga beliau disiksa hingga tangannya berdarah. Beliau juga melihat beberapa orang muslim yang disiksa oleh tentara Jepang karena menolak untuk melakukan Sikerei.

     Saat Hadratussyaikh dibawa oleh tentara Jepang, dua orang santri beliau yang bernama Harun dan Khamid mengikutinya sampai di tempat tentaja Jepang membawa Hadratussyaikh. Kemudian mereka berdua ketahuan oleh salah seorang tentara Jepang. Mereka dikejar oleh serombongan tentara Jepang. Mereka pun bersembunyi di salah satu rumah penduduk. Kemudian Khamid menyerahkan diri kepada tentara Jepang kareena memilih untuk menyelamatkan Harun dan penghuni rumah yang mereka gunakan untuk bersembunyi hingga Khamid tertembak mati oleh tentara Jepang setelah mengakui bahwa dirinya adalah salah seorang santri KH.Hasyi As’ari

     Santri Tebuireng pun melakukan pemberontakan kepada tentara Jepang menuntut pembebasan Hadratussyaikh dan tahanan muslim lainnya. Para santri mendengar jeritan Hadratussyaikh yang sedang disiksa oleh tentara Jepang ,kemudian para santri semakin berambisi untuk masuk namun gagal dan hanya menyerukan kalimat semacam pujian di depan gerbang. Dan akhirnya Jepang menolak tuntutan para santri dan memindahkan Hadratussyaikh dari Jombang ke Mojokerto.

     Setelah dipindahkan ke Mojokerto, gus Wahid Hasyim dan KH.Wahid Hasbullah melakukan perundingan melaui jalur diplomasi. Beliau berdua mendatangi tentara Jepang dan juga para pemimpinnya, hingga Jepang pun melunak setelah mendapatkan penjelasan oleh masyarakat pribmi yang bekerja kepada Jepang bahwa masyarakat Indonesia sangat kuat ikatan persaudaraannya dengan dilandasi agama Islam. Akhirnya Jepang pun melepaskanHadratussyaikh beserta para ulama lainnya dari dalam penjara.

     Pada 7 September 1942 Saiko Sikikan mengumpulkan 32 ulama dari Jawa dan Madura di gedung Gubernur untuk membahas “Latihan Kyai” yang akan diadakan pada 1 Juli 1943. Kemudian Jepang pun membubarkan MIAI (Majelis Islam Ala Indonesia) dan mendirikan MASYUMI (Majelis Syuro Muslimin Indonesia) dibawah pimpinan KH.Hasyim As’ari.

     Pada 1943 di Denaran nyai Masrurah berbincang dan mengingatkan kepada Sari yang akan dipersunting oleh Harun bahwa “Perempuan itu ibaratnya pakaian bagi seorang laki-laki. Yakni menghangatkan dimusim hujan dan meneduhkan dimusim kemarau”. Akhirnya Harun dan Sari sah menjadi pasangan suami istri hari itu juga.

     Pada akhir 1943 di Tebuireng, Jepang membujuk MASYUMI untuk membentuk barisan sebagai berikut :
1. Membangun badan “Barisan Melipat Gandakan Hasil Bumi”
2. Anggota barisan propaganda membentuk hasil bumi.

    KH.Hasyim As’ari menerima permintaan tersebut tanpa tau apa kepentingan tentara jepang melakukan semua itu selama tidak ada penyelewengan. Sebab “Sesungguhnya sesuatu hal ketaatan itu apabila telah bercampur dengan kemaksiatan yang tampak jelas (roji) maka WAJAWABUHA (harus ditolak”.

     Jepang juga meminta pada para ulama untuk membuat khutbah propaganda memperbanyak hasil bumi yang akan dikhotbahkan di masing-masing masjid setelah sembahyang jum’at dengan melakukan pendekatan keagamaan untuk membuat hati para petani tergugah bukan karena paksaan seperti menyetil ayat-ayat Al-Qur’an dan juga Hadits mengenai mengenai memperbanyak hasil bumi di setiap khutbah propaganda tersebut.

     Kebijakan Jepang untuk melipat gandakan hasil bumi pun mulai menuai protes dari masyarakat Indonesia.Beberapa pemberontakan pun terjadi, salah satunya di daerah Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat (1944). Pemberontakan ini dipimpin oleh KH.Zaenal Mustafa yang menentang kebijakan tanam paksa tersebut. Sikap MASYUMI seakan-akan diam menuai pertanyaan dari masyarakat hingga kemudian KH. Zaenal Mustafa dihukum penggal oleh Jepang di pesisir Ancol. Dengan terbunuhnya KH.Zaenal Mustafa membuat Harun tidak mempercayai dan bersikap suudzon terhadap KH. Hasyim As’ari karena tidak mau turun tangan. Hal ini juga membuat sebagian besar masyarakat mengira bahwa MASYUMI bersekongkol dengan Jepang untuk memperganda hasil bumi rakyat.

     Tentara Jepang menawarkan sebuah kesepakatan kepada KH.Hasyim As’ari untuk menjadi ketua MASYUMI sekaligus ketua dari SHUMUBU(departemen agama ). Dan KH.Hasyim As’ari pun menerima pertawaran tersebut agar dapat memperjuangkan Indonesia dari dalam. Menurut KH.Hasyim As’ari, dengan masuknya beliau ke SHUMUBU akan dapat mengambil kebijakan yang tidak merugikan rakyat dan tidak akan terulanginya peristiwa Zaenal Mustofa dengan 1 syarat yakni beliau tetap di Tebuireng dan tugas menteri agama di Jakarta akan diwakilkan oleh putra sulungnya (gus Wahid Hasyim).

     Saiko sikikan membacakan pengumuman janji kemerdekaan Indonesia oleh PM Kolso di Tokyo karena kedudukan Jepang mulai goyah dan mereka membutuhkan dukungan lebih besar dari rakyat Indonesia. Saiko pun meminta agar pemuda-pemuda Indonesia agar masuk ke dalam Heiho. Namun KH.Hasyim As’ari menolaknya dengan alasan para pemuda tidak akan mau dengan penawaran tersebut untuk berperang di negeri orang. Kemudian Jepang menawarkan pelatihan militer untuk pemuda-pemuda Indonesia dengan perjanjian akan memerdekakan Indonesia dan beliau pun menerima penawaran tersebut dengan syarat hanya untuk menjaga pertahanan dalam negeri, tidak untuk masuk HEIHO melainkan berdiri sendiri membentuk barisan sendiri yaitu barisan HISBULLAH.

    Kemudian atas perintah KH.Hasyim As’ari, gus Wahid Hasyim memerintahkan kepada departemen agama untuk menyebarluaskan berita pembentukan HISBULLAH ke setiap pesantren-pesantren,setidaknya ada empat atau lima santri dari setiap pesantrennya.

     Kebun karet Cibarusa,Jawa Barat pada tanggal 11 Agustus mendapatkan informasi dari sekretaris negara yang menyatakan tentang penerimaan deklarasi dimana Jepang menyerah secara keseluruhan. Proses penyerahan secara formal oleh pihak Jepang akan dilaksanakan secepatnya. Jenderal Doughas Mc Artur dilpilih sebagai komandan pasukan Sekutu untuk menerima penyerahan kekalahan Jepang. Dan akhirnya Jepang mengalah kalah pada Sekutu pada 14 Agustus 1945.

Tentara Sekutu pun mendarat di pantai luar Surabaya dipimpin oleh Brigadir Mallaby.
         
    Kemerdekaan Indonesia pun semakin dekat, Soekarno melalui utusannya meminta pernyataan membela tanah air kepada kepada KH.Hasyim As’ari untuk melawan penjajahan. Bung Karno menitipkan pesan kepada utusannya untuk disampaikan kepada KH.Hasyim As’ari yaitu “Apakah hukumnya membela tanah air bukan membela Allah,membela Islam atau membela Al-Qur’an?”. Utusan Bung Karno sempat mengulangi pertanyaan tersebut sampai dua kali.


     Kemudian beliau menjawab saat diadakannya fatwa jihad 24 September 1948 di dalam gedung GP Ansor Surabaya bahwa “Hukum membela negara dan melawan penjajah adalah fardhu ‘ain bagi setiap mukallaf yang berada dalam radius Masha Assyafa. Perang melawan penjajah adalah JIHAD FISABILILLAH. Oleh karena itu, umat islam yang mati dalam peperangan itu adalah Syahid dan mereka yang mengkhianati perjuangan umat islam dengan memecah belah persatuan dan menjadi kaki tangan penjajah wajib hukumnya dibunuh”. Hal ini dapat diartikan bahwa setiap umat Islam wajib memperjuangkan tanah airnya demi kemuliaan Islam. Pemberontakan pun berlanjut, dan kemerdekaan pun dikumandangkan pada 17 Agustus 1945. Peperangan masih berlanjut dan Jepang pun angkat kaki dari Indonesia.

    Bung Tomo adalah salah satu pejuang kemerdekaan pun datang dan bertemu langsung kepada KH.Hasyim As’ari untuk meminta wejangan dan nasehat. Beliau pun berkata kepada Bung Tomo yakni “Awali dan akhiri pidato dengan menyebut kebesaran Allah Allahu Akbar, Allahu Akbar,Allahu Akbar”.

     Bung Tomo pun menyatakan orasinya kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa “Tentara Inggris telah menyebarkan pablet-pablet yang memberikan ancaman kepada seluruh rakyat dan mereka memerintahkan kepada rakyat Indonesia harus menyerahkan semua senjata yang berhasil direbut dari tangan tentara Jepang dan mereka pun meminta rakyat Indonesia datang kepada mereka dengan mengangkat tangan dan membawa bendera Merah Putih sebagai tanda bahwa Indonesia telah kalah”. Bung Tomo menghimbau kepada seluruh rakyat untuk melawan tentara Belanda karena beliau yakin bahwa Tuhan akan melindungi kita semua dan mengakhiri pidatonya dengan 3 kali takbir.

     Sebagian besar para pemuda sudah berkumpul di Surabaya. Dan pemuda Jombang pun berangkat ke Surabaya pagi itu juga.KH.Hasyim As’ari memberikan nasehat sebelum keberangkatan mereka ke Surabaya bahwa “Innamal a’malu binniat” artinya segala tindak perbuatan itu bergantung pada niat. Jihad hendaknyalah dilakukan dengan penuh kasih dan sesuai dengan aturan sebab jihad adalah jalan kebenaran menuju ridho Allah SWT. Rasulullah saw bersabda “jihad yang paling besar itu adalah jihad melawan nafsu dalam diri”.

     Peperangan pun terus berlanjut. Pada tanggal 28 Oktober 1948, Kota Surabaya berhasil dikepung oleh para pemuda-pemuda Indonesia kemudian Brigadir Mallaby pun menghubungi Jenderal hawton di Singapura. Dan Jenderal Hawton pun menyanggupi untuk menjemput Soekarno dan Hatta. Mereka akan membuat kesepakatan gencatan senjata.

     Masih di area perang di Surabaya, Haru membuka sehelai kain yang di dalamnya terdapat sebuah surat yang diberikan oleh Sari saat sebelum berangkat ke Surabaya. Harun bangga karena ternyata Sari telah hamil dan ia akan segera menjadi seorang ayah.

     Terjadi genjatan senjata. Komunikasi yang terputus menyebabkan dari 8 pos pertahanan Inggris, 2 pos belum mendengar kabar adanya gencatan senjata. Belanda mendatangi gedung Internatio, Jembatan Merah 30 Oktober 1945 Jenderal Mallaby tentara Belanda diperbolehkan masuk dengan syarat semua orang yang berada dalam gedung keluar tanpa membawa senjata dan dikawal sampai bandara. Baku tembak antara Belanda dan pemuda Indonesia pun terjadi. Banyak korban berjatuhan termasuk Harun santri Tebuireng.

     Pengganti Brigadir Mallaby, Mayjen R.C Mansergh memberikan ultimatum pada para pemimpin di Surabaya agar menyerah pada tanggal 9 November 1945 pukul 18.00.

Pada 1947, pasukan marinir Belanda yang membonceng Sekutu mulai melancarkan agresi militer 1.

     Film ini ditutup dengan wafatnya Hadratussyaikh KH. Hasyim Asyari, padahal pada saat itu para pejuang Islam masih membutuhkan banyak nasehat dari beliau untuk tetap mempertahankan negara Indonesia ini dalam bingkai ke-Islam-an. Pada saat itu pula Agresi Belanda I yang terjadi pada tanggal 21 Juli 1947. Jombang pun diserang oleh Belanda, bahkan pesantren Tebuireng dibakar oleh Belanda karena dituduh sebagai sarang pemberontak Muslim.

     Belanda akhirnya mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal 27 September 1949. Penyerahan kedaulatan ditandatangani di istana Dam,Amsterdam.

     “Semua orang yang melawan penjajah itu adalah pahlawan. Tidak ada yang lebih berjasa daripada yang lain kalaupun ada yang melupakan jasa mereka juga tidak mengapa karena Allah menjanjikan tempat yang sebaik-baiknya bagi para Syuhadak”.

 

Catatan Tangan Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review