Sabtu, 17 Oktober 2015

Fungsi - Fungsi Pancasila, Kaitan HAM Dengan Pancasila, Pengertian P4, Dan Kegunaan P4 Dalam Kehidupan

Diposting oleh Unknown di 10/17/2015 03:20:00 PM
I.                   Fungsi – fungsi Pancasila
a.       Pancasila sebagai dasar Negara
Dasar Negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan kekuatan kepada berdirinya sebuah Negara. Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu pancasila. Pancasila dalam fungsinya sebagai dasar Negara murupakan sumber kaidah hokum yang mengatur Negara Republik Indonesia, termasuk didalamnya seluruh unsur - unsurnya yakni pemerintah, wilayah dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan Negara dan seluruh kehidupan Negara Republik Indonesia.
b.      Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia
Ideologi berasal dari kata “Idea” yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita – cita dan Logos yang berarti ilmu jadi ideology dapat diartikan ilmu pengertian – pengertian dasar. Dengan demikian pancasila sebagai ideology bangsa dimana pada hakikatnya merupakan suatu hasil renungan atau pemikiran bangsa Indonesia. Pancasila diangkat atau diambil dari nilai – nilai adat istiadat yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia, dengan kata lain pancasila merupakan bahan yang diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia.
c.       Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
Pancasila dijadikan pedoman hidup bangsa Indonesia dalam mencapai kesejahteraan lahir dan batin dalam mayarakat yang heterogen (beraneka ragam).
d.      Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia
Menurut Von Savigny bahwa setiap bangsa punya jiwanya masing – masing yang disebut volkgeist yang artinya jiwa rakyat atau jiwa bangsa. Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia yaitu pada jaman dahulu kala pada masa kejayaan nasional. Hal ini sesuai dengan apa yang telah dikemukakan oleh Prof. Mr. A.G Pringgodigdo dalam tulisan beliau dalam pancasila yang menyatakan bahwa pancasila itu sendiri telah ada sejak adanya bangsa Indonesia.
e.       Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
Pancasila lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa Indonesia dan merupakan cirri khas bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun tingkah lakunya sehingga dapat membedakan dengan bangsa lain.
f.       Pancasila sebagai perjanjian luhur
Pancasila telah disepakati secara nasional sebagai dasar Negara tanggal 18 Agustus 1995 melalui siding PPKI (panitia persiapan kemerdekaan Indonesia).
g.      Pancasila sebagai sumber dari segala sumber tertib hokum
Segala peraturan perundang – undangan yang berlaku di Indonesia harus bersumberkan pancasila atau tidak bertentangan dengan pancasila.
h.      Pancasila sebagai cita – cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia
Masyarakat adil dan makmur yang merata materi dan spiritual yang berdasarkan pancasila.
i.        Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia
Pancasila merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan bangsa Indonesia. Karena pancasila adalah falsafah hidup dan kepribadian bangsa Indonesia yang mengandung nilai – nilai dan norma – norma yang oleh bangsa Indonesia diyakini paling benar, adil, bijaksana dan tepat bagi bangsa Indonesia untuk mempersatukan rakyat Indonesia.
j.        Pancasila sebagai pandangan hidup
Setiap manusia di dunia pasti mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup adalah suatu wawasan menyeluruh terhadap kehidupan yang terdiri dari kesatuan rangkaian nilai – nilai luhur. Pandangan hidup berfungsi sebagai pedoman untuk mengatur hubungan manusia dengan sesama, lingkungan dan mengatur hubungan manusia dengan tuhannya.

II.                Kaitan HAM dengan pancasila
Pancasila yang satu dengan yang lainnya atau antara sila pertama sampai sila yang terakhir tidak dapat dipisahkan karena saling berkaitan erat yang intinya berisi tentang hak – hak manusia untuk memiliki keyakinan atau kepercayaan terhadap tuhan, hak untuk mendapatkan keadilan, hak untuk bersatu atau terciptanya perdamaian, hak untuk dipimpin oleh pemimpin yang adil, amanah, pintar, dan bertanggung jawab terhadap masyarakat dan adanya persamaan hak dalam bermasyarakat.

III.             A. Apa yang dimaksud dengan P4 ?
     Pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila (P4) atau Eka Prasetya Pancakarsa adalah sebuah penduan tentang pengamalan pancasila dalam kehidupan bernegara semasa orde baru. Panduan P4 dibentuk dengan ketetapan MPR no. II/MPR/1978. Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang eka prasetya pancakarsa menjabarkan kelima asas dalam pancasila menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan pancasila. Saat ini produk hokum ini tidak berlaku lagi karena ketetapan MPR no. II/MPR/1978 telah dicabut dengan ketetapan MPR no. XVIII/MPR/1998 dan termasuk dalam kelompok ketetapan MPR yang sudah bersifat final atau selesai dilaksanakan menurut ketetapan MPR no. I/MPR/2003.
Dalam perjalanannya 36 butir pancasila dikembangkan lagi menjadi 45 butir olej BP7. Tidak pernah dipublikasikan kajian mengenai apakah butir – butir ini bener – benar diamalkan dalam keseharian warga Indonesia.

§  Sila pertama
1.      Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.      Manusia Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3.      Mengembangkan sikap hormat – menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda – beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4.      Membina kerukunan hidup diantara sesame umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5.      Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6.      Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing – masing.
7.      Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa kepada orang lain.

§  Sila kedua
1.      Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2.      Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda – bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan social, warna kulit dan sebagainya.
3.      Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4.      Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5.      Mengembangkan sikap tidak semena – mena terhadap orang lain.
6.      Menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan.
7.      Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8.      Berani membela kebenaran dan keadilan.
9.      Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10.  Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

§  Sila ketiga
1.      Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2.      Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
3.      Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4.      Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5.      Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6.      Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7.      Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
§  Sila keempat
1.      Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2.      Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3.      Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4.      Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5.      Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6.      Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7.      Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
8.      Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9.      Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10.  Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
§  Sila kelima
1.      Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dari suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2.      Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3.      Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4.      Menghormati hak orang lain.
5.      Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6.      Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7.      Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
8.      Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
9.      Suka bekerja keras.
10.  Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11.  Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

B. Apa kegugaan P4 dalam kehidupan ?

Kita memang belum menemukan tolak ukur yang obyektif untuk menilai dampak
penataran selama ini. Namun cukup tanda – tanda bahwa secara umum sekarang ini pancasila telah mengakar lebih luas. Masyarakat menjadi lebih sadar, jujur, dan lebih yakin jika dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Itulah beberapa hasil positif dari program penataran P4. Ketetapa mengenai P4 tersebut merupakan babak baru dalam usaha kita semua untuk mewujudkan dan melestarikan pancasila.
            apabila sekarang rakyat Indonesia telah siap untuk menegaskan bahwa paancasila adalah satu – satunya asas bagi semua kekuatan social politik, maka langsung atau tidak langsung kesiapan itu juga dapat dilihat sebagai salah satu hasil dari gerakan memasyarakatkan P4 di waktu – waktu yang akan dating, juga dalam rangka meningkatkan kesadaran polotik rakyat, yang akan memantapkan stabilitas dan mendorong dinamika sosial.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Catatan Tangan Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review