Penelitian ini dilatar belakangi sistem lampu lalu lintas yang umumnya masih menggunakan pengendalian yang programnya telah ditentukan dengan waktu tetap. Tujuan dari penelitian ini adalah sistem dapat berkomunikasi dengan Traffic Management Center (TMC) dengan mengatur penyalaan lampu lalu lintas secara dinamis dan memonitor kondisi kerusakan lampu lalu lintas melalui jaringan. Metodologi perancangan sistem pengendalian dan monitoring nyala lampu lalu lintas dibuat dengan menggunakan perangkat Mikrokontroler ATmega16 sebagai pengendali, Sensor Arus sebagai pendeteksi kerusakan pada lampu dalam hal ini rangkaian lampu LED, dimana semua perangkat tersebut saling terhubung kemudian dikendalikan dan dimonitor melalui sebuah aplikasi berbasis Program Delphi yang dipasang pada komputer. Pada pengujian perangkat keras, sistem dapat mendeteksi perubahan arus yang ada pada rangkaian lampu sehingga sistem dapat mengindikasi apabila terjadi kerusakan pada lampu lalu lintas. Pada pengujian fungsional, sistem dapat dikendalikan dan dimonitor secara realtime melalui jaringan. Adapun hasil dari penelitian ini memperlihatkan aplikasi dalam mengendalikan penyalaan dan memonitoring kerusakan lampu lalu lintas dapat berkomunikasi melalui jaringan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem dapat berkomunikasi dengan TMC yang bertugas mengendalikan penyalaan dan memonitor kondisi atau kerusakan pada lampu lalu lintas dari jarak jauh.
METODE PENELITIAN
Perancangan Sistem
Untuk perancangan penelitian ini menggunakan perangkat keras dan fungsional dengan aplikasi dimana mikrokontroler ATmega16 merupakan pusat pengendali penyalaan lampu secara manual maupun secara otomatis (sistem waktu tetap) dan juga berfungsi sebagai monitoring perubahan beban arus pada lampu, serta Sensor Arus sebagai pendeteksi kerusakan pada nyala lampu lalu lintas. Sistem ini juga dapat berkomunikasi dengan pusat kontrol lalu lintas dalam hal ini Traffic Management Center (TMC) melalui jaringan yang digunakan untuk proses monitoring dan pengendalian lampu lalu lintas yang ada di beberapa persimpangan.
Tujuan metode dan teknologi yang digunakan oleh TMC adalah memfasilitasi keamanan aktifitas masyarakat dan kendaraan,dengan waktu minimal disepanjang sistem jalan raya. (Nowakowski dkk., 2006). Dengan adanya sistem akuisisi ini, maka automatisasi (pendeteksian) akan berlangsung dengan lebih baik, dimana proses kerjanya dapat dipercepat, tapi dengan mutu kerja yang tetap tinggi. (Samadikun dkk, 1989) Untuk penggunaan lampu dipilih jenis Light Emitting Diode (LED) ini dikarenakan banyaknya keuntungan penggunaan lampu ini dibanding dengan lampu lain seperti penggunaannya yang efisien dan daya tahan bahannya yang lama dari lampu pijar (Martínez dkk, 2006).
Untuk perancangan penelitian ini menggunakan perangkat keras dan fungsional dengan aplikasi dimana mikrokontroler ATmega16 merupakan pusat pengendali penyalaan lampu secara manual maupun secara otomatis (sistem waktu tetap) dan juga berfungsi sebagai monitoring perubahan beban arus pada lampu, serta Sensor Arus sebagai pendeteksi kerusakan pada nyala lampu lalu lintas. Sistem ini juga dapat berkomunikasi dengan pusat kontrol lalu lintas dalam hal ini Traffic Management Center (TMC) melalui jaringan yang digunakan untuk proses monitoring dan pengendalian lampu lalu lintas yang ada di beberapa persimpangan.
Tujuan metode dan teknologi yang digunakan oleh TMC adalah memfasilitasi keamanan aktifitas masyarakat dan kendaraan,dengan waktu minimal disepanjang sistem jalan raya. (Nowakowski dkk., 2006). Dengan adanya sistem akuisisi ini, maka automatisasi (pendeteksian) akan berlangsung dengan lebih baik, dimana proses kerjanya dapat dipercepat, tapi dengan mutu kerja yang tetap tinggi. (Samadikun dkk, 1989) Untuk penggunaan lampu dipilih jenis Light Emitting Diode (LED) ini dikarenakan banyaknya keuntungan penggunaan lampu ini dibanding dengan lampu lain seperti penggunaannya yang efisien dan daya tahan bahannya yang lama dari lampu pijar (Martínez dkk, 2006).
Pada perancangan aplikasi, program pengendali dan pendeteksi nyala lampu lalu lintas menggunakan pemrograman Delphi yang dijalankan melalui Komputer/laptop. Untuk aplikasi pendeteksi arus lampu lalu lintas Operator dapat memonitor keadaan lampu lalu lintas secara terus menerus. Dan untuk proses pendeteksi kerusakan lampu digunakan sensor arus dengan mendeteksi jumlah arus yang masuk ke lampu serta sebuah Switch untuk mensimulasikan kerusakan lampu lalu lintas.
Untuk aplikasi pengendali nyala lampu lalu lintas dibuat secara dinamis yaitu pengendaliannya dapat diatur secara otomatis (fixed time) dan manual, sedangkan untuk proses pengendalian lampu lalu lintas Operator dapat menggunakannya melalui jaringan dengan kabel atau tanpa kabel (Wireless).
HASIL
Hasil Pengujian Perangkat Keras
Pada pengujian perangkat keras, hanya sistem pendeteksi kerusakan pada lampu yang diujikan dalam simulasi terjadinya gangguan (kerusakan) lampu lalu lintas yang mengambil sampel rangkaian LED lampu merah, dimana pada rangkaian terdiri dari 5 (lima) buah rangkaian seri yang diparalelkan, dan dibantu sebuah switch yang berfungsi sebagai simulasi kerusakan pada lampu dimana sistem kerjanya adalah memadamkan satu atau beberapa rangkaian seri lampu yang berbentuk lingkaran tersebut. Dan untuk sensor arus berfungsi untuk memonitoring sekaligus mendeteksi perubahan nilai beban arus pada lampu lalu lintas yang jika jumlah beban arus pada lampu yang terdeteksi oleh sensor kurang dari batasan jumlah arus yang telah ditentukan untuk lampu yang masih berfungsi dengan baik, maka ini akan mengindikasikan terjadinya kerusakan pada lampu lalu lintas.
Hasil Pengujian Fungsional Pengendali Penyalaan Lampu
Pada pengujian aplikasi yang dibuat berfungsi untuk mengendalikan penyalaan lampu secara manual dari sistem waktu tetap (fixed time). Pada pengujian aplikasi simulasi tersebut penyalaan lampu warna Hijau dapat dikendalikan secara manual oleh operator, sedangkan untuk penyalaan manual lampu warna Kuning diatur perpindahannya secara otomatis ke nyala lampu warna Merah dengan range waktu yang telah ditentukan (5 detik). Dengan kata lain aplikasi sistem penyalaan secara manual ini hanya memiliki 2 (dua) pengaturan penyalaan lampu saja yaitu untuk penyalaan lampu warna Hijau dan penyalaan lampu warna Kuning-Merah. Lampu Merah tidak dapat diaktifkan penyalaannya secara manual tanpa penyalaan lampu warna Kuning terlebih dahulu, maka dalam penyalaan lampu warna kuning dan Merah ini merupakan satu sistem dalam penyalaan manual, sama halnya dengan penyalaan lampu warna Hijau.
Hasil Pengujian Fungsional Pendeteksi Kerusakan Lampu Lalu Lintas
Pada hasil pengujian aplikasi pendeteksi kerusakan lampu ini sama dengan hasil dari pengujian pada perangkat keras (hardware) sebelumnya, ini dikarenakan pada perangkat keras maupun perangkat lunak (aplikasi) sama-sama mendapatkan informasi data yang bersumber dari mikrokontroler dan sensor arus yang berperan masing-masing sebagai pemantau (monitoring) dan pendeteksi jumlah arus yang ada pada lampu.
Untuk menentukan parameter kerusakan pada lampu ini maka dibuat suatu bunyi “alarm” atau sebuah tampilan peringatan (alert) pada layar monitor yang sebelumnya telah diprogram pada aplikasi, dimana pada parameternya dibuat jika level / jumlah arus yang terdeteksi oleh sistem kurang atau sama dengan 10 mA, maka suara peringatan alarm dan tampilan kerusakan tadi akan berbunyi dan tampil, sehingga para operator tidak harus melihat atau memantau terus menerus layar monitor untuk menentukan ada atau tidaknya indikasi kerusakan pada lampu lalu lintas.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan
Dengan
penelitian ini diharapkan sistem dapat mengatur arus lalu lintas
utamanya diperuntukkan untuk kendaraan - kendaraan yang memiliki tingkat
urgensitas (kepentingan) yang tinggi seperti kendaraan Ambulance,
Pemadam Kebakaran dan Iring-iringan Kendaraan Pejabat, sehingga
kendaraan tersebut dapat melewati jalan tanpa mengalami hambatan akibat
dari siklus penyalaan lampu lalu lintas. Pada sistem ini masih banyak
kekurangan yaitu tidak mampunya sistem mendeteksi kepadatan lalu lintas
dimana berhubungan juga dengan sistem monitoring dan kendali ini.
Peneliti telah mengembangkan suatu sistem pengendali (mikrokontroler) untuk menyalakan lampu lalu lintas baik secara manual maupun otomatis (sistem waktu tetap), dimana pada sistem konvensional hanya dapat mengendalikan nyala lampu dengan sistem waktu tetap (fixed time) saja.
Pada fungsi monitoring dan pendeteksi kerusakan lampu, perangkat dapat mendeteksi jumlah arus yang mengalir ke rangkaian lampu dan diterima oleh sensor arus yang mendeteksi perubahan jumlah arus yang mengalir tersebut. Semakin kurang jumlah arus yang diterima oleh sensor maka perangkat mikrokontroler yang telah dibuatkan parameter kerusakan lampunya tersebut akan semakin mengindikasikan terjadinya kerusakan pada lampu lalu lintas.
Pada sistem pengendali dan monitoring ini menggunakan program aplikasi visual berbasis Delphi yang dapat mengendalikan dan memonitoring perangkat lampu lalu lintas secara realtime oleh server atau Operator melalui jaringan atau wireless.
Saran
Penelitian sistem lampu lalu lintas ini masih banyak dibutuhkan pengembangan lebih lanjut misalnya memonitoring dan mendeteksi secara wireless kerusakan pada lampu jalan dengan menggunakan sensor arus atau sensor lain, ini penting bagi pengendara yang berkendara pada malam hari dan dapat pula merekayasa penyalaan lampu lalu lintas secara otomatis untuk mengendalikan arus lalu lintas dengan menggunakan sensor serta membuat penyalaan lampu lalu lintas atau lampu jalan secara otomatis apabila terjadi pemadaman listrik dari PLN dengan menggunakan solar cell atau solar panel.
Sumber : http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/acd5aa4dea39146b2bacd3affaa355bf.pdf
Sumber : http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/acd5aa4dea39146b2bacd3affaa355bf.pdf
0 komentar:
Posting Komentar